Dalam bahasa Jawa, dog disebut "asu". Kiranya jauh berbeda dengan kuyu.
Tetapi kata "asu" ini mungkin ada kaitannya dengan bahasa Jepang kuno.
Dalam bahasa Jepang, otter disebut "kawauso" atau "kawaoso".
"Kawa" artinya sungai, "uso" "oso" artinya anjing dalam bahasa Jepang kuno.
Kata "uso" atau "oso" ini mungkin asal dari "asu". (kalau tidak salah, dalam
proto-Austronesia juga anjing disebut "asu".)
Tafsir tentang "uso" "oso" ini diajukan beberapa pakar ilmu bahasa perbandingan
Jepang misalnya prof. SAKIYAMA Osamu (Museum Ethnologi Nasional) atau
almarhum prof. MURAYAMA Shichiro. Tetapi hipotesis bahwa bahasa Jepang ada
kaitannya dengan bahasa Austronesia belum ketemu buktinya dari bidang
arkeologi. Misalnya belum pernah ketemu outrigger di Jepang.
Alat ceramic Jomon ada kaitannya dengan alat ceramic Lapita? Belum ketemu
buktinya. Peter Bellwood juga tidak mengakui kaitannya antara bahasa Jepang
dengan bahasa Austronesia. Bagaimana pendapat anggota milis ini?
0 komentar:
Posting Komentar